Kamis, 16 Desember 2010

Kurma Bisa Redakan Risiko Stroke


DENGAN kandungan kalium yang tinggi, kurma ternyata memiliki khasiat istimewa sebagai pereda risiko serangan stroke. Selain itu tingginya kandungan kalori kurma, membuat buah ini mampu menyediakan energi cukup besar dibanding buah lainnya.

Kalium ialah zat gizi penting bagi tubuh, terutama untuk fungsi jantung dan pembuluh darah. Mineral ini dapat membuat denyut jantung makin teratur, mengaktifkan kontraksi otot dan membantu mengatur tekanan darah. Karenanya, kandungan kalium kurma ini sangat baik bagi penderita hipertensi agar kontraksi dan relaksasi pembuluh darah bagus.

Dari sebuah penelitian tentang pola makan pada 859 orang pria dan wanita berusia di atas 50 tahun di California Utara, AS, diketahui 12 tahun kemudian jika tak seorang pun yang asupan kaliumnya tinggi yakni lebih dari 3.500 mg per hari, meninggal karena stroke.

Namun, orang yang secara teratur mengonsumsi kalium paling rendah, yakni kurang dari 1.950 mg per hari, berisiko terserang stroke jauh lebih tinggi di bandingkan lainnya. Harapan meninggal akibat stroke 2,6 kali pada pria dan 4,8 kali pada wanita.

Berdasarkan studi itu, peneliti menyimpulkan, dengan makan satu porsi ekstra makanan kaya kalium (minimal 400 mg setiap hari) risiko fatal stroke dapat berkurang hingga 40%. Jumlah kebutuhan minimal kalium itu setara dengan konsumsi kurma kering sekitar 65 gram atau lima butir kurma.

Kurma juga berkhasiat menyembuhkan Demam Berdarah (DB). Memang belum ada riset tentang hal itu, namun berbagai sumber menyebutkan, kurma yang diolah menjadi jus bisa meningkatkan kadar trombosit. Cukup dengan 200 gram kurma untuk membuat jus. Sebaiknya pilih kurma yang lunak agar mudah diblender.

Tak hanya itu, kandungan serat yang cukup besar dalam kurma, yakni sekitar 2,2 gram per 100 gram, baik untuk mengatasi sembelit. Kadar kolesterol dalam darah pun menurun karena serat dapat menghambat penyerapan lemak atau kolesterol di dalam usus besar.