Rabu, 11 Mei 2011

Buah Delima Tangkal Kanker Payudara


KOMPAS.com — Buah delima kini makin populer karena khasiatnya yang menguntungkan bagi kesehatan. Selain baik untuk jantung, buah delima ternyata juga efektif untuk melawan kanker payudara. Hasil tes di laboratorium menunjukkan bahwa delima (pomegranate) mengandung senyawa kimia yang mampu mengurangi risiko terbentuknya hormon yang menyebabkan kanker payudara. Buah yang rasanya segar dan manis ini mengandung fitokimia dan tinggi kandungan polifenol antioksidan. Senyawa tersebut berfungsi menghambat enzim yang berkaitan dengan perkembangan estrogen. Kanker payudara sangat dipengaruhi hormon estrogen. Jika seorang perempuan sudah tidak lagi memproduksi hormon estrogen, maka risiko terkena kanker payudara akan menurun. "Kami cukup terkejut oleh hasil riset kami. Sebelumnya kami menemukan buah-buahan lain, seperti anggur, mampu bekerja sebagai penghambat enzim. Namun, fitokimia pada buah delima dan anggur ternyata berbeda," kata Shuan Chen, Ketua Peneliti dari Breast Cancer Research Program di City of Hope, California, AS. Meski demikian, para peneliti belum bisa memastikan jumlah dosis yang efektif untuk mencegah kanker payudara mengingat senyawa kimia yang berasal dari makanan tidak mudah diserap. Namun, para ahli mengatakan tak ada salahnya mengonsumsi minuman sari buah delima, apalagi kandungan antioksidan dalam satu gelas delima lebih banyak dibanding dengan satu gelas red wine, teh hijau, atau orange juice. "Selain mencegah perkembangan kanker payudara, sari buah delima juga akan melindungi organ dan jaringan tubuh lainnya," kata Chen.

Kalajengking Obati Gangguan Peredaran Darah

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak banyak orang tahu khasiat kalajengking bagi pengobatan. Padahal, menurut Dr William Adi Teja, MMed dari Klinik Utomo Chinese Medical Center, Jakarta, semua binatang merayap, termasuk kalajengking, berkhasiat melancarkan peredaran darah.

“Hewan-hewan merayap ampuh untuk mengobati penyumbatan pembuluh darah kronis. Obat-obat dari bahan herbal atau hewan lain tak mampu, tapi binatang merayap ini dapat mengobati keluhan akibat penyumbatan darah,” tutur Dr William.
Selain melancarkan peredaran darah, hewan berbisa dan beracun ini juga mampu menyembuhkan penyakit stroke, jantung, dan sirosis hati. Kata Dr William, bukan racunnya yang dipakai untuk mengobati penyakit, melainkan daging bagian ekor. Itu pun setelah zat racun hewan yang berkembang biak setahun sekali ini dinetralisasi.

Menurut Prof Gopalakrishnakone, PhD, DSc dari Fakultas Kedokteran National University of Singapore, bisa dan racun kalajengking tak selamanya berbahaya. Mekanisme kerjanya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pengobatan, di antaranya sebagai penghilang rasa sakit, pereda ketegangan otot, antikanker, antimikroba, dan antikejang.

Kini sejumlah obat telah dihasilkan dari bisa dan racun alami, misalnya racun botulinum dari bakteri anaerobik yang mencemari makanan kaleng. Racun ini juga dimanfaatkan untuk terapi strabismus (mata juling), blepharospasm (kejang kelopak mata), dan vagisnismus (kekejangan otot vagina). Arvin dari racun ular berbisa digunakan untuk mengatasi gangguan penggumpalan darah.

Dijelaskan oleh Gopalakrishnakone, pada tahun 1998 Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) mengkaji dan menyetujui peredaran empat obat berbahan dasar racun, baik bisa ular, kalajengking, laba-laba, maupun kerang kerucut. Racun dan bisa itu adalah aggrostatin untuk mengobati angina, captopril untuk tekanan darah tinggi, conotoxin untuk anestesi saraf tulang belakang, dan chlorotoxin untuk pengobatan tumor otak.

Sayangnya, kata Dr William, kandungan kimiawi hewan yang dapat hidup hingga 5 tahun ini belum diketahui lebih lanjut. Meski demikian, dalam teori pengobatan traditional chinese medicine, kalajengking merupakan salah satu jenis serangga, bersama kelabang dan kecoak, yang paling banyak digunakan masyarakat China untuk pengobatan.

Sementara itu, untuk mengobati sakit akibat sengatan hewan ini, masyarakat Jawa secara turun-temurun selalu menyiramnya dengan amonia atau air seni. Hal itu akan menghilangkan rasa sakit dan bengkak akibat gigitan hewan ini.

Jahe penetralisasi
Menurut Dr William, dalam memanfaatkan kalajengking untuk terapi pengobatan, tentu juga harus diingat keganasan racun dan bisa yang dikeluarkan hewan ini. Kita tak bisa sekonyong-konyong mengonsumsi kalajengking untuk pengobatan. Ada beberapa cara menetralisasi racun dan bisa kalajengking supaya dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.

“Sejauh pengamatan dan pengalaman selama ini, cara untuk menetralisasi racun kalajengking adalah dengan memasaknya bersama jahe. Setelah itu, kalajengking tidak dianjurkan untuk dimasak kembali. Hal ini untuk mencegah hilangnya zat-zat aktif yang terkandung dalam hewan ini. Setelah itu, dianjurkan hewan ini segera dikeringkan atau diblender menjadi bubuk,” papar Dr William.

Bila kalajengking yang sudah ternetralisasi racunnya dimasak kembali dengan ramuan obat lain, lanjutnya, hal itu tidak akan membawa manfaat lebih karena fungsi atau manfaatnya sudah hilang. Oleh karena itu, ia menganjurkan agar kalajengking diblender kemudian dibuat bubuk. Proses demikian berlaku bagi binatang merayap lain jika digunakan untuk konsumsi obat.

Sirosis hati
Di China bagian utara, kalajengking dijual bebas. Di pinggir-pinggir jalan, kalajengking dijual dalam bentuk kalajengking panggang atau sate. Harga yang ditawarkan untuk 1 sate kalajengking sepanjang 5 cm sekitar 30 yuan (setara dengan Rp 33.000).

Sebelum menjualnya, pedagang di China mengolah kalajengking berdasarkan rahasia pengobatan China kuno, yaitu merebusnya dengan air jahe. Dari hasil wawancara Dr William dengan pedagang di sana, untuk menetralkan racun juga bisa dengan cara menggoreng kalajengking bersama batu tawas.

Meski di China utara kalajengking ramai diperdagangkan, tidak demikian di bagian lain dari negeri China. Hal ini dimungkinkan karena ada juga masyarakat China yang tidak tahu cara memanfaatkan kalajengking untuk pengobatan. Itulah kenapa pedagang obat tradisional China selalu menjualnya dalam bentuk bubuk atau pil.
Diingatkan olehnya, dosis sehari mengonsumsi bubuk kalajengking tidak boleh lebih dari 2 gram. Jika terlalu banyak, dapat mengakibatkan alergi dan sesak napas.

Secara empiris, kata Dr William, pasiennya sembuh dari gangguan penyempitan pembuluh darah setelah sebulan mengonsumsi bubuk kalajengking sebanyak 0,3 gram sehari. Menurut dia, dosis tersebut akan diturunkan apabila kondisi pasien mulai membaik. Ia menegaskan, konsumsi kalajengking harus dihentikan bila tubuh sudah menunjukkan gejala alergi.

Secara khusus ia menegaskan, dalam praktik ia jarang memberikan ramuan kalajengking dalam bentuk tunggal. Ia lebih sering mengombinasikan berbagai macam herbal dan hewan lain, baru memberikan bubuk kalajengking sesuai dengan takaran. Contohnya, untuk penyakit sirosis hati, ia selalu meresepkan lebih dari 15 macam ramuan. Jenisnya antara lain batok penyu, alang-alang, kunyit, dan 0,2 gram bubuk kalajengking. Katanya, ”Pemakaian kalajengking pada kasus sirosis hati berfungsi untuk menggempur hati yang mulai mengeras.

Minggu, 08 Mei 2011

Ramuan Atasi Masuk Angin

Masuk angin biasa ditandai dengan terganggunya alat pernapasan dan pencernaan. Perut kembung, mual, muntah, batuk, pilek, dan sariawan merupakan beberapa dari tanda-tanda itu. Berikut ini beberapa ramuan untuk mengatasinya.

Tradisi minum ramuan tradisional atau tanaman obat sudah ditinggalkan orang. Tak lain karena kebanyakan orang tak lagi mengetahui kegunaan dari tanaman tersebut untuk pengobatan.

Bahkan, sebagian orang menganggap ramuan tradisional itu kuno, repot, pahit, bau, dan tidak manjur. Padahal, menurut Yellia Mangan, herbalis dan praktisi pengobatan tradisional di Jakarta, ramuan tradisional cukup efektif untuk mengobati penyakit pada anak, terutama penyakit ringan seperti pilek, panas, diare, ataupun masuk angin. Semua itu dengan catatan, bila dalam waktu 3 hari tak ada gejala membaik, anak tetap harus dibawa ke dokter.

Pemanfaatan bahan-bahan berasal dari alam, termasuk tanaman dan mineral untuk kesehatan tubuh, relatif lambat daya kerjanya. Namun, seperti dijelaskan Drs. Bambang Mursito, Apt, MSi., pengajar di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta, beberapa kalangan berpendirian bahwa efek samping akibat penggunaan bahan alam tidak lebih besar daripada bahan obat yang dibuat secara sintesis.

Soal dosis, menurut Yellia, ramuan yang terbuat dari tanaman obat memang punya dampak cukup berbahaya bila berlebihan, seperti timbulnya rasa mual, muntah, pusing, dan diare. Sebaliknya, bila dosisnya terlalu sedikit, bisa tidak efektif dan lama sembuhnya.
“Jadi, bila tak yakin pada ukuran ramuan, lebih aman tanyakan kepada herbalis atau yang sudah berpengalaman. Bisa juga berpatokan pada buku-buku ramuan,” katanya.

Berikut ramuan peluruh gangguan pernapasan dan pencernaan yang ditawarkan Drs. Bambang Mursito, Apt, M.Si.

Gangguan Pencernaan
Tanda-tanda masuk angin pada gangguan saluran pencernaan anak, antara lain mual, muntah, dan masuk angin. Gejala lain, yakni sariawan, kembung dan mulas, cacingan, sembelit, diare, dan kurang nafsu makan.
Berikut ramuan untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan:

1. Sariawan
Bahan: 1 jari rimpang temulawak, 1 jari buah asam, gula aren, 1 gelas air
Pemakaian: Cuci bersih temulawak, lalu iris tipis-tipis. Masak bersama-sama asam dan air hingga mendidih. Setelah dingin, saring. Tambahkan gula aren sambil diaduk. Minum tiap pagi dan sore, masing-masing 1/2 gelas.
Bahan: 10 helai daun sirih, 1 gelas air
Pemakaian: Cuci daun sirih. Masak dengan segelas air dalam kuali tertutup hingga mendidih. Setelah dingin, saring. Airnya digunakan untuk kumur-kumur sebelum makan. Lakukan setiap hari hingga sembuh.

2. Kembung dan Mulas
Bahan: 5 helai daun delima putih, 1/2 gelas air
Pemakaian: Cuci bersih bahan sambil diremas-remas. Tambahkan air, lalu masak hingga mendidih. Setelah dingin, saring. Airnya diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.
Bahan: 1/2 jari rimpang temulawak, 1/2 jempol buah asam jawa, 1/2 jempol gula aren, 1/2 gelas air
Pemakaian: Cuci bersih temulawak, lalu parut. Tambahkan asam jawa dan air, kemudian peras. Tambahkan gula aren ke dalam air hasil perasan, lalu aduk hingga homogen. Minum tiap pagi dan sore hingga sembuh.

3. Cacingan
Bahan: 3 jari rimpang jahe, 1 sendok makan madu, 1 1/2 gelas air
Pemakaian: Cuci jahe dengan air bersih, lalu potong tipis-tipis. Masak hingga mendidih. Setelah dingin, saring. Tambahkan madu, aduk hingga homogen. Minum 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
Bahan: 2 sendok makan biji pepaya, 1 sendok makan madu, 1 gelas air matang
Pemakaian: Cuci bersih biji pepaya, lumat dengan dengan air panas, lalu peras. Tambahkan madu. Minum sekaligus. Lakukan setiap pagi hingga sembuh.

4. Sembelit
Bahan: 20 gram daun lidah buaya, 2 sendok makan madu
Pemakaian: Kupas daun lidah buaya. Masukkan daging daun lidah buaya dalam sebuah wadah, tambahkan madu. Aduk hingga homogen. Minum tiap pagi dan sore hingga sembelit hilang.
Bahan: 1 jari rimpang temulawak, 1/2 gelas air
Pemakaian: Cuci rimpang temulawak, potong tipis-tipis. Masak hingga mendidih. Setelah dingin, saring. Airnya diminum sekaligus. Lakukan setiap pagi hingga sembuh.

5. Diare dan Muntah
Bahan: 3 sendok teh adas, 5 lembar daun jambu biji, 10 cm kulit batang pulasari
Pemakaian: Cuci bersih adas dan daun jambu biji. Adas dimemarkan, sedangkan daun jambu biji dipotong kecil-kecil. Tambahkan 1 1/2 gelas air dan batang pulasari, masak hingga mendidih selama 30 menit. Setelah dingin, saring. Airnya diminum tiap pagi dan sore, masing-masing 1/2 gelas.
Bahan: 20 helai daun salam, 1 gelas air
Pemakaian: Cuci bersih daun salam, lalu haluskan. Masak hingga mendidih selama 30 menit. Setelah dingin, saring. Airnya diminum tiap pagi dan sore, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan hingga sembuh.

6. Kurang Nafsu Makan
Bahan: 10 lembar daun pegagan, 1 1/2 gelas air, 1 sendok makan madu.
Pemakaian: Cuci bersih daun pegagan, lalu masukkan dalam sebuah wadah dan didihkan hingga 15 menit dalam keadaan tertutup. Setelah dingin, saring. Tambahkan madu. Minum ramuan 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
Bahan: 1 jari rimpang temulawak, 10 gram asam jawa, 30 gram gula jawa, 1 1/2 gelas air.
Pemakaian: Cuci bersih temulawak, lalu potong kecil-kecil. Masukkan asam jawa, masak hingga mendidih dalam keadaan tertutup. Tambahkan gula, aduk hingga homogen, lalu saring. Minum 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

Gangguan Pernapasan
Keluhan seputar sakit di saluran pernapasan paling umum menimpa anak-anak, terutama di musim hujan atau pancaroba. Petunjuk umum adanya gangguan di sistem pernapasan adalah batuk, demam, kesulitan bernapas, bersin, rasa tidak enak pada tenggorokan atau dada, nyeri dada, bibir membiru, serta suara mendengkur saat bernapas.

Berikut ramuan untuk mengatasinya.
1. Batuk
Bahan: 30 gram bawang putih, 25 gram gula batu, 1 gelas air matang
Pemakaian: Kupas kulit bawang putih, lalu lumat. Tambahkan gula batu dan 1 gelas air matang, diamkan selama 5 jam, lalu saring. Minum sehari sekali, 1 sendok makan.

2. Asma
Bahan: 1 batang rimpang alang-alang, 1/2 jari rimpang kencur, 5 lembar daun sirih, 1 gelas air, 1 sendok makan madu, 1 sendok teh air jeruk nipis
Pemakaian: Cuci semua bahan. Alang-alang dan kencur dipotong-potong, daun sirih diremas-remas. Masak hingga mendidih dalam keadaan tertutup. Setelah dingin, saring. Tambahkan madu dan air jeruk nipis, aduk hingga homogen. Minum sekali sehari sebelum tidur, sebanyak 1/2 gelas.

3. Demam
Bahan: 3 buah umbi bawang merah, 2 sendok makan minyak kelapa, 1/2 sendok makan minyak kayu putih, 1 iris buah jeruk nipis.
Pemakaian: Kupas bawang merah, potong tipis-tipis, lalu hancurkan. Tambahkan minyak kelapa, minyak kayu putih, serta air perasan jeruk nipis. Campuran diaduk hingga homogen. Gosokkan pada ketiak, punggung, perut, dan kepala. Lakukan dua kali sehari, tiap pagi dan sore. Untuk membersihkan, gunakan air hangat.

4. Pilek
Bahan: 5 buah umbi bawang merah, 5 buah umbi bawang putih, 5 jari rimpang jahe, 2 gelas air.
Pemakaian: Jahe dicuci bersih, bawang merah dan bawang putih dikupas, lalu potong kecil-kecil. Tambahkan 2 gelas air dan dimasak hingga mendidih dalam keadaan tertutup. Setelah dingin, saring. Minum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.


Ciplukan, Pahit Tapi Sanggup Sembuhkan Batuk


KOMPAS.com - Ciplukan bukanlah nama orang. Ini adalah sejenis tanaman yang berkhasiat obat. Selain daun, buah, batang dan akarnya pun punya daya menyembuhkan. Ciplukan atau physallis peruviana.L memang tidak memiliki nama dalam bahasa Indonesia. Justru dalam bahasa daerah banyak istilahnya. Mulai dari ceplokan, keceplokan, ciciplukan, kopok-kopokan (Bali), cecendet, cecenet (Sunda), nyornyoran (Madura), Leletokan (Minahasa), Kenampok (sasak), dan lapunonat (Tanimbar, Seram). Tumbuhan ini merupakan tumbuhan semak semusim, yang tergolong sebagai tanaman liar. Ciplukan bisa Anda temukan di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek. Seperti pinggir selokan, pinggiran rel keretaapi, pinggir-pinggir kebun, dan lereng-lereng tebing sungai. Bisa tumbuh pada ketinggian 0-1.800 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini berdiri tegak dengan tinggi antara 30 cm sampai 50 cm dan berbatang berwarna hijau persegi, bercabang, dan berambut pendek. Daun berseling dan berlekuk, bertangkai 7-25 mm, dengan bentuk bundar telur memanjang dan ujung lancip. Ukuran panjang 3,5-10 cm dan lebar 2,5 cm. Permukaan atas daun berwarna hijau dan permukaan bawah hijau muda dan berambut halus. Bunga buah keluar dari ketiak daun berwarna kekuning-kuningan. Buahnya berbentuk lentera, bila sudah masak berwarna kuning, rasanya manis agak keasam-asaman. Dari Amerika Ciplukan, sesuai dengan bentuknya yang mirip-mirip dengan buah-buah untuk lalapan seperti Labu Siam, dan Terung, termasuk dalam famili tumbuhan Solanaceae (terung-terungan). Tapi meski nama tumbuhan ini berbau bahasa Nusantara, boleh percaya atau tidak, ia berasal dari kawasan tropis Amerika Latin. Namun, walaupun digolongkan sebagai terung-terungan, dia memiliki kandungan kimiawi sepertichlorogenik acid, asam sitrun dan fisalin. Selain itu, buahnya juga mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, juga elaidic acid. Kandungan kimiawi tersebut, seperti obat-obatan modern, telah diuji melalui proses laboratorium dan diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sesuai dengan sifatnya: analgetik, peluruh air seni, menetralkan racun (detoksifikasi), serta meredakan batuk. Dalam farmakologi Cina, tumbuhan ini diyakini memiliki rasa pahit dan sifat menyejukkan. Hanya saja, yang patut disayangkan, entah karena masih ada orang yang belum mengerti akan khasiat tanaman obat, atau memang tidak tertarik sama sekali untuk mengembangkan budaya ramuan tradisional, seringkali, tanaman ini dibabat begitu saja seiring dengan pembersihan alang-alang dan tumbuhan liar lainnya. Sebaliknya, bagi Anda yang berminat untuk membudidayakan tanaman ini, bisa dengan menggunakan bijinya. Biji disemai kemudian tanaman muda dipindahkan ke tempat penanaman. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau dengan menjaga kelembaban tanah. Di samping itu dibutuhkan pemupukan, terutama pupuk dasar. Radang Kulit Walaupun semua bagian dari Ciplukan mulai dari akar, daun, dan buah, bisa digunakan, yang menggembirakan, Ciplukan ini tidak mempunyai efek berbahaya termasuk racun sekalipun. "Hanya saja memang karena Ciplukan itu pahit rasanya, perhatikan dosis penggunaannya. Agar tidak pahit terus," jelas dr.Setiawan Dalimartha, pakar tanaman obat yang juga praktek melayani pasien dengan metode herbal. Menurut Setiawan, sebagai obat luar, Ciplukan juga bisa digunakan untuk menyembuhkan bisul, borok, dan peradangan kulit. "Tidak perlu dikeringkan. Bisa dari setelah mengalami proses direbus, didinginkan dan diborehkan langsung ke bagian yang memerlukan," lanjut Setiawan lagi. Hal senada juga diungkapkan oleh Ir. W.P.Winarto, pemilik Kebun Tanaman Obat Karya Sari di kawasan Pondok Cabe, Tangerang. Menurutnya, Ciplukan tidak beracun. Hanya memang karena rasa pahitnya, rata-rata mereka yang meminum menganggap sama dengan meminum obat modern, yang umumnya pahit. "Memang, adalah hal yang wajar. Namanya obat pasti pahit. Tetapi, prinsipnya pengaruh dari rasa pahit itu tidak akan mengganggu fungsi kerja organ tubuh kita. Misalnya ginjal," jelas Winarto dengan gamblang. Penggunaan 1. Influenza dan Sakit Influenza Tenggorokan. Tumbuhan Ciplukan (semua bagian) yang sudah dipotong-potong seukuran 3-4 cm dijemur, lalu dibungkus agar tidak lembab lagi. Kemudian ambil kira-kira sebanyak 9-15 gram direbus, airnya diminum. Lakukan sebanyak 3 kali sehari, atau sesuai kebutuhan dan atau petunjuk resep. Resep nomor satu bisa juga diberlakukan terhadap beberapa penyakit, seperti: batuk rejan (pertusis), bronchitis (radang saluran napas), gondongan (paroritis), pembengkakan buah pelir (orchitis). 2. Kencing manis (diabetes). Sama dengan nomor satu. Tetapi pada saat merebus, rebuslah dengan 2 gelas air, hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus pada pagi hari. Ampasnya bisa direbus sekali lagi, guna diminum pada sore harinya. 3. Sakit paru-paru. Sama dengan nomor satu. Saat merebus, gunakan 3-5 gelas air. Setelah mendidih, dinginkan dan saring, minum airnya 3 kali sehari. 4. Ayan. Buah Ciplukan 8 - 10 butir dimakan setiap hari. Selain untuk penyakit dalam, Ciplukan juga bisa digunakan sebagai obat luar. Cara pemakaiannya: 1. Bisul. Daun Ciplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci bersih lalu digiling halus. Turapkan pada bisul, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari 2.Borok. Daun Ciplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu digiling halus. Tambahkan air kapur sirih secukupnya, lalu diturapkan ke borok. Ganti 2 kali sehari.

Buah Pencegah Rematik

KOMPAS.com - Sekitar 40 persen penduduk Indonesia yang berusia di atas 40 tahun memiliki keluhan nyeri sendi dan otot atau disebut juga penyakit rematik. Penyebabnya bermacam-macam, dari luka mekanik akibat kecelakaan, aktivitas berlebihan, sampai infeksi virus dan bakteri.

Pengobatan penyakit rematik difokuskan untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Obat-obatan untuk mengurangi keluhan akibat rematik antara lain asetaminofen, obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), kortikosteroid serta obat penekan kekebalan tubuh. Namun Anda perlu tahu, kebanyakan minum obat penghilang rasa sakit maupun anti radang yang dijual bebas dapat mengiritasi lambung dan usus serta menyebabkan tukak.

Bahkan, bila digunakan dalam jangka panjang obat-obatan tersebut bisa mengakibatkan pendarahan hebat. Konsultasikan dengan dokter bila Anda menggunakan obat antiradang nonsteorid atau aspirin untuk mengatasi nyeri sendir selama lebih dari 2 minggu.

Selain pemberian obat, nyeri sendi juga bisa dikurangi dengan modifikasi aktivitas sehari-hari, misalnya menghindari kegiatan yang membebani sendi disertai istirahat cukup dan olahraga.

Dalam buku Terapi Herba, Buah, Sayuran 10 Penyakit Utama, terbitan majalah Flona disebutkan ada beberapa jenis makanan dan minuman yang efektif untuk membantu penyembuhan sakit akibat radang sendi, yakni:

Alpukat
Anda tidak akan menderita rematik atau arthritis selama rajin mengonsumsi alpukat matang secara teratur. Lemak yang dikandungnya mampu memberikan lubrikasi secara alami persendian tulang seperti leher, siku, pergelangan tangan, pinggul, lutut, pergelangan kaki.

Jus apel
Minum jul apel yang diragikan (fermentasi) setengah cangkir, dua kali sehari akan membantu penyembuhan sakit radang sendi.

Asparagus
Bisa untuk mengobati rematik

Stroberi atau buah beri lain
Buah beri baik untuk penyembuhan rematik. Bisa dikonsumsi sebagai buah atau jus.

Jus semangka
Untuk arthritis karena kelebihan asam urat. Segelas jus semangka (tanpa biji) pagi dan malam akan membantu mendorong keluar kelebihan akumulasi asam urat.


Belimbing Wuluh, Si Asam Berkhasiat Obat


KOMPAS.com — Kebanyakan orang baru memanfaatkan belimbing wuluh sebagai pelengkap sayur atau masakan. Padahal, belimbing wuluh termasuk dalam tanaman pekarangan yang memiliki khasiat obat. Belimbing wuluh merupakan tanaman berbatang keras. Ia cocok ditanam di tempat yang cukup sinar matahari dan tingginya bisa mencapai lebih dari 10 meter. Buahnya hijau muda, berbentuk lonjong sebesar ibu jari, dan rasanya masam. Limeng merupakan sebutan belimbing wuluh di Aceh. Selemeng (Gayo), asom belimbing dan balimbingan (Batak), malimbi (Nias), balimbing, blimbing, dan blimbing wuluh (Jawa), calingcing dan calingcing wulet (Sunda), bhalingbing bulu(Madura), blingbing buloh (Bali), serta calene(Bugis). Dalam buku Terapi Herba, Buah, Sayuran 10 Penyakit Utama yang diterbitkan oleh majalah Flona, disebutkan tanaman ini memiliki berbagai kandungan kimia, antara lain saponin, tanin, kaslium oksalat, sulfur, asam format, peroksida, dan kalium sitrat. Dalam farmakologi China, tanaman ini dikenal punya banyak khasiat, di antaranya menghilangkan rasa sakit, memperbanyak pengeluaran empedu, antiradang, dan peluruh kencing. Untuk mengatasi penyakit kencing manis (diabetes), ambil tiga genggam daun belimbing wuluh, lalu direbus dengan 1 liter air sampai mendidih. Setelah dingin, saring airnya dan minum dua kali sehari, pagi dan sore. Selain daun, buahnya juga bisa dipakai. Enam buah belimbing wuluh dilumatkan, lalu direbus dengan segelas air. Biarkan mendidih hingga airnya tersisa seperuhnya. Air rebusan disaring, kemudian diminum pada pagi hari. Konsumsi dua buah belimbing wuluh segar tiga kali sehari juga disebut efektif mengendalikan kolesterol.


Sabtu, 07 Mei 2011

Usir Nyamuk DBD dengan Menanam Kemangi, Laos, dan Jahe

JAKARTA, KOMPAS.com - Walikota Jakarta Pusat (Jakpus), Sylviana Murni, mengimbau warganya untuk memulai menanam sebanyak mungkin tanaman kemangi di halaman rumah masing-masing. Jenis tanaman perdu yang biasa jadi lauk lalapan sebagian masyarakat ini ternyata bisa menjadi pengusir nyamuk termasuk nyamuk aedes aegypti penyebar penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Jika warga ingin terhindar dari gigitan maut nyamuk itu, mulai sekarang harus menanam sebanyak mungkin Kemangi di halaman rumah masing-masing. Menurut hasil penelitian, tanaman ini dapat mengusir nyamuk penebar DBD," ujar Sylviana saat memberikan arahan dalam kegiatan keliling penanggulangan DBD di Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jumat (17/4).

Sylviana mengatakan, selain kemangi, tanaman jahe dan lengkoas juga termasuk tanaman yang tak disukai nyamuk tersebut.

PSN

Menurut Sylviana, penanaman tiga tanaman tersebut merupakan cara alternatif untuk mengusir nyamuk. Namun, lanjut mantan Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI ini, pemberantasan nyamuk tersebut harus diimbangi dengan pelaksanaan PSN secara rutin yang harus dilakukan semua komponen masyarakat secara serempak.

"Jika ada satu rumah saja yang tak mau mengikuti PSN padahal di rumahnya terdapat nyamuk, maka PSN akan sia-sia dan percuma saja. Satu rumah yang terdapat nyamuk akan mengigit warga lainnya dan DBD akan kembali menyebar," papar Sylviana.

Mantan None Jakarta tahun 1981 itu mengatakan, sesuai data angka kasus DBD di Jakpus masih tetap tinggi. Pada tahun 2007 kejadian kasus mencapai 3876 jiwa meninggal 7, tahun 2008 kasus mencapai 3452 jiwa meninggal 2, dan 2009 sejak Januari hingga 16 April mencapai 1163 jiwa meninggal 3 orang. Bahkan dari 44 Kelurahan 9 kelurahan diantaranya masuk dalam peta zona merah atau rawan dengan korban berturut-turut 3 minggu mencapai diatas 9 jiwa.

Lurah Johar Baru, Maksum Saragih, mengakui, wilayahnya meduduki peringkat ke 3 kasus DBD tertinggi di Jakarta Pusat. Tahun 2009, sejak Januari hingga pertengahan April jumlah kasus mencapai 197 jiwa. Tingginya kasus diantara akibat banyaknya lahan kosong bersemak, banyaknya bangunan kosong, dan tingkat kepedulian masyarakat yang masih relatif rendah.

Getah Pepaya Atasi Kanker


SETIAP bagian dari tumbuhan pepaya memiliki khasiat. Bahkan, getah pepaya yang terdapat di seluruh bagian tanaman, mulai dari buah, daun, batang, sampai akarnya, bersifat antitumor dan kanker. Ini karena lebih dari 50 asam amino yang terdapat di dalamnya. Buah pepaya memiliki kadar serat yang tinggi. Itu sebabnya saat mengalami sulit buang air besar, pepaya adalah buah yang pas untuk dikonsumsi. Tentu, khasiat pepaya tak hanya pada buahnya saja. Linda misalnya. Ibu rumah tangga yang tinggal di Jakarta ini pernah membuat ramuan alami untuk mengatasi gejala cacingan pada anaknya yang berusia 3 tahun dengan memanfaatkan akar kering pepaya dicampur dengan bawang putih. Hasilnya tak kalah dengan obat cacing yang banyak dijual di toko. Munaroh, juga ibu rumah tangga, pernah merasakan manfaat daun papaya untuk menambah nafsu makan anaknya yang sempat menurun setelah sakit. Hasilnya lumayan, berkat ramuan daun pepaya segar seukuran telapak tangan, sedikit garam, dan air hangat setengah cangkir yang kemudian diblender dan disaring guna diambil airnya untuk diminumkan, nafsu makan anaknya jadi bertambah. Kandungan Papain Buah, daun, dan akar papaya memang dapat dimanfaatkan mencegah gangguan ginjal, sakit kandung kemih, tekanan darah tinggi, dan gangguan haid. Sementara biji pepaya bermanfaat mengobati cacing gelang, gangguan pencernaan, masuk angin, dan diare. Dari beberapa penelitian dijelaskan, batang dan daun pada tumbuhan pepaya mengandung banyak getah putih seperti susu (white milky latex) yang berpeluang dikembangkan sebagai antikanker. Manfaat getah pepaya untuk kesehatan dibuktikan Bouchut secara ilmiah, seperti dikutip Journal Society of Biology, yang menyatakan papain bersifat antitumor atau kanker. Peran itu dimungkinkan oleh kandungan senyawa karpain, alkaloid bercincin laktonat dengan tujuh kelompok rantai metilen. Dengan konfigurasi itu, tak hanya tumor dan penyakit kulit yang disembuhkan, karpain ternyata juga ampuh menghambat kinerja beberapa mikroorganisme yang menggangu fungsi pencernaan, sehingga efektif untuk menekan penyebab tifus. Lebih dari 50 asam amino terkandung dalam getah pepaya, antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein. Mereka bersatu padu menjadi bahan baku industri kosmetik untuk menghaluskan kulit, menguatkan jaringan agar lebih kenyal, dan menjaga gigi dari timbunan plak. Selama ini getah pepaya yang terdapat pada daun memang lebih dimanfaatkan untuk pengempukan daging dengan cara membungkus daging mentah dengan daun tersebut selama beberapa jam dalam suhu kamar. Selain itu, daun pepaya dapat langsung digosok-gosokkan pada permukaan daging. Penggosokan daun pada daging dimaksudkan untuk mengeluarkan getah (lateks) yang terdapat pada daun agar keluar, kemudian masuk dalam daging. Bentuk Kemasan Di beberapa daerah, daging dimasak langsung bersama daun dan buah pepaya mentah untuk mendapatkan daging yang lunak dan mudah dicerna. Saat ini, getah yang terdapat dalam daun dan buah pepaya mentah diekstrak untuk dimanfaatkan sebagai bahan campuran pengempuk daging secara komersial. Tepung getah pepaya sebagai pengempuk daging banyak dijual dalam bentuk kemasan di super market atau di toko bahan kimia. Penggunaan getah tersebut bisa dengan penyuntikan secara langsung pada ternak setengah jam sebelum disembelih agar dagingnya lebih lunak. Enzim papain akan menghidrolisis kolagen dalam daging, sehingga bentuknya menjadi kendur dan daging akan lebih empuk. Enzim papain inilah yang merombak protein (kolagen) menjadi beberapa bagian. Dalam buku Taman Obat Keluarga edisi III terbitan Departemen Kesehatan disebutkan, pepaya termasuk tanaman yang cepat tumbuh dan berbuah banyak. Di daerah tropis, pembuahan pertama dapat berlangsung kurang dari satu tahun dan kemudian berbuah sepanjang tahun. Jumlah buah bisa mencapai 50-150 per pohon setahun. Jika selama ini Anda termasuk penggemar buah pepaya, tentu sepakat bahwa manfaat dan nilai gizinya bagi kesehatan sangatlah besar. Tidak sekadar memiliki serat tinggi, pepaya juga mengandung berbagai jenis enzim, vitamin, dan mineral. Malah kandungan vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, dan vitamin C-nya lebih tinggi daripada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B kompleks dan vitamin E. Hebatnya lagi, kandungan enzim papain dalam buah pepaya berfungsi mempercepat proses pencernaan protein. Kadar protein dalam buah pepaya tidak terlalu tinggi, hanya 4-6 gram per kilogram berat buah, tetapi hampir seluruhnya dapat dicerna dan diserap tubuh. Ini disebabkan enzim papain dalam buah pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya sendiri. Meramu Idola Sepanjang Musim Karena mudah dipelihara dan tidak mengenal musim, harga pepaya memang jauh lebih murah dibandingkan dengan buah lain. Meski harganya murah, manfaat yang dikandungnya ternyata sangatlah besar. Bahkan, setiap bagian tanaman, mulai dari biji, buah, daun, hingga getahnya, dapat dimanfaatkan untuk beragam keluhan. Tak heran, pepaya bisa disebut sebagai buah idola sepanjang musim. Berikut beberapa contoh meramunya. Biji - Mengunyah satu sendok teh biji pepaya mentah dalam kondisi perut masih kosong setiap hari dapat mencegah dan membasmi cacing serta parasit lainnya. Biji pepaya ini dapat dipergunakan dalam keadaan basah maupun kering. Jika rasanya terlalu kuat, bisa dicampur dengan kurma atau madu. Bisa saja biji pepaya ini diblender dan dicampur dengan sedikit air, baru diminum. Sebagai program antiparasit, makanlah biji pepaya ini setiap hari selama seminggu, selanjutnya diulang dua minggu kemudian. - Cara lainnya, ambil biji pepaya kering berupa serbuk 10 gram. Serbuk ini dididihkan bersama air 150 ml, sampai diperoleh larutan 75 ml setelah disaring. Hasil ini bisa diminum sekaligus dua jam sebelum makan malam. Akar - Untuk obat cacing, gunakan akar pepaya kering 10 gram, bawang putih 1 gram, dan air 100 ml. Bahan dipotong-potong, kemudian dididihkan dengan air selama 15 menit, baru disaring. Bila perlu, tambahkan air matang sehingga diperoleh hasil saringan 75 ml. - Sebagai minuman penyegar, ambil dua potong akar dan satu lembar daun pepaya. Kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian direbus dengan satu liter air sampai mendidih, lalu saring. Bila perlu, campurkan madu atau jahe agar rasanya lebih segar. - Untuk mencegah risiko batu ginjal, ambil tiga potong akar pepaya, kemudian rebus dengan satu liter air sampai mendidih, kemudian saring. Setelah dingin, campur dengan sedikit madu, lalu minum. Getah - Untuk obat luka bakar maupun gatal-gatal di kulit (sebagai obat luar). Oleskan getah dari buah pepaya yang masih muda. Agar tidak terjadi infeksi, bersihkan dulu kulit sebelum diolesi. - Sebagai pelunak daging, daun pepaya dapat langsung digosok-gosokkan pada permukaan daging. Penggosokan daun pada daging tersebut dimaksudkan untuk mengeluarkan getah (lateks) yang terdapat pada daun agar keluar, kemudian masuk dalam daging. Daun - Sebagai pengontrol tekanan darah, ambil 5 lembar daun pepaya, rebus dengan 1/2 liter air hingga tinggal tiga perempatnya. Dinginkan sebelum diminum. Jika perlu, tambahkan gula merah atau madu agar terasa lebih manis sebelum diminum layaknya teh. - Untuk obat demam berdarah, campur 5 lembar daun pepaya, temulawak, meniran secukupnya, dan gula merah. Rebus hingga masak untuk kemudian didinginkan sebelum siap diminum. - Obat nyeri perut saat haid, ambil 1 lembar daun pepaya, buah asam, dan garam secukupnya. Rebus hingga masak untuk kemudian dinginkan dan diminum dalam satu gelas. Buah mentah - Untuk memperlancar ASI, mengatasi sembelit, gangguan haid, maupun gangguan lambung, manfaatkan buah pepaya sebagai bahan dasar sayuran. Sayuran buah pepaya ini biasanya dimasak seperti halnya membuat sayur lodeh. Sebagai selingan, dapat dicampur dengan daging atau tempe. Jangan lupa, sebelum memasak, cuci buah untuk membersihkan kotoran dan mengurangi getahnya. Buah masak - Untuk meningkatkan asupan serat yang membantu menjaga organ pencernaan sekaligus memperlancar BAB. Dapat dimakan langsung atau dibuat jus dengan dicampur buah lain serta ditambah madu atau gula.


Kelapa Hijau Penawar Racun, Ketombe, hingga Uban


KOMPAS.com — Persalinan Bertha Andika (30), karyawati pabrik obat, dua tahun lalu lancar tanpa masalah. Anak yang terlahir pun putih, bersih. Menjelang melahirkan, Bertha rutin minum segelas air buah kelapa hijau setiap hari.

Rajin minum air kelapa hijau, begitu nasihat orangtua kepada anaknya menjelang persalinan. Selain prosesnya menjadi lancar, anak yang dilahirkan pun akan bersih seperti dialami Bertha. Namun, bukan hanya menjelang persalinan Bertha minum air kelapa hijau. Dari suaminya yang kebetulan seorang pengobat ia tahu, untuk mengatasi sakit panas, ia minum dua gelas air buah kelapa hijau.

Begitu pula Merry (28), karyawati swasta. Bila ia demam karena giginya yang berlubang meradang sehingga gusinya menjadi bengkak, Marry akan membakar tempurung kelapa hijau. Resep ini diketahuinya dari Sinse David Sungahanda dari Klinik Lotus, Jakarta Barat. Menurut dia, saat dibakar, di pinggir bara akan keluar minyak. Minyak tersebut diambilnya dengan gulungan kapas, lalu gulungan kapas itu ia masukkan ke dalam lubang gigi yang sakit. Hasilnya, Marry tak lagi mengalami demam dan radang gusi.

Johan (35), pedagang komputer di daerah Glodok, Jakarta Barat, juga memanfaatkan air kelapa hijau ketika mengalami susah buang air besar dan keracunan bakteri Clostridium botulinum (penyebab diare) yang berasal dari makanan kaleng. Kelapa hijau termasuk jenis palma yang biasa tumbuh di pantai.

Menurut Sudarman Mardisiswojo dalam buku Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang, kelapa hijau yang bersuku palmae ini berbatang ramping lurus, tingginya mencapai 10-14 meter. Daunnya berpelepah atau bersirip genap dengan panjang mencapai 2-3 meter lebih dengan sirip-sirip lidi yang menopang tiap helaiannya. Buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat sehingga untuk memperoleh buahnya harus dikuliti terlebih dahulu.

Kalori tinggi

Dijelaskan oleh Hieronymus Budi Santoso, penulis buku-buku teknologi tepat guna dari Yogyakarta, air kelapa hijau mengandung tanin atau antidotum (antiracun) yang tinggi. Kandungan zat kimianya yang menonjol berupa enzim yang mampu mengurai sifat racun.

Dr Batunahal Gultom SKM, pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, menyarankan penderita keracunan bakteri Clostridium botulinum, Clostridium perfringens, Staphylococcus, dan Bacillus cereus mengonsumsi sebutir air kelapa hijau muda.

Setelah 4-5 jam minum air kelapa tersebut, Batunahal menyarankan penderita minum obat urus-urus. Langkah selanjutnya, penderita mengonsumsi kembali sebutir air buah kelapa hijau. Bila kondisinya parah, ia menyarankan penderita dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif dan suntikan serum antitoksin.

Sudarman menambahkan, air kelapa hijau, terutama buah yang muda, mengandung glukosa, sakarosa, fruktosa, sukrosa mineral, dan asam amino, enzim, protein, kalium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, B1, dan C. Minyaknya mengandung gliserida yang berisi asam laurat, asam miristinat, asam oleat, asam kaprat, asam kaprilat, asam palmitat, asam stearat, dan asam kaproat.

Buah yang sudah tua mengandung kalori tinggi, sebesar 359 kalori per 100 gram, daging kelapa hijau setengah tua 180 kalori per 100 gram, dan daging kelapa hijau muda mengandung kalori sebesar 68 kalori per 100 gram. Nilai kalori rata-rata yang terdapat pada air kelapa hijau berkisar 17 kalori per 100 gram. Kadar air yang terdapat pada buah kelapa hijau sejumlah 95,5 gram dari setiap 100 gram.

Khasiat umum

Menurut Hieronymus Budi Santoso, ada berbagai macam khasiat yang dihasilkan tanaman yang juga disebut nyiur ini:

1. Air kelapa hijau berkhasiat menawar racun, menurunkan panas tubuh, dan mengobati diare karena menambah cairan dan mineral dalam tubuh.

2. Daging kelapa hijau untuk obat kurang gizi karena memiliki khasiat menambah nafsu makan.

Berbagai cara penggunaannya

Berikut ini ramuan kelapa ini untuk mengatasi: 1. Keracunan makanan. Bahan: 1 butir kelapa hijau. Cara menggunakan: Lubangi ujungnya, minum airnya sampai habis.

2. Panas dalam. Bahan: 1 butir buah kelapa hijau dan 1 butir telur ayam kampung mentah. Cara membuat: Buah kelapa dilubangi ujungnya, telur ayam kampung yang masih mentah dibuang bagian putih dan kulitnya, kemudian dimasukkan ke dalam buah kelapa tersebut. Cara menggunakan: Diminum pada siang hari setelah diaduk/dikocok.

3. Panas. Bahan: 1 gelas air kelapa muda dan 1 sendok madu. Cara membuat : Kedua bahan tersebut dicampur dan diaduk sampai rata. Cara menggunakan: Untuk dewasa: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Untuk anak balita: diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

4. Demam berdarah. Bahan: 1 butir buah kelapa dan 1 butir jeruk nipis. Cara membuat: Buah kelapa dilubangi ujungnya, jeruk nipis diperas. Air perasan jeruk nipis dimasukkan ke dalam buah kelapa. Aduk sampai merata. Cara menggunakan: Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

5. Kencing batu. Bahan: 1 butir buah kelapa hijau dan 1 butir telur ayam kampung mentah. Cara membuat: Buah kelapa dilubangi ujungnya, telur ayam kampung yang masih mentah dipecah dan dibuang bagian putih dan kulitnya, kemudian dimasukan ke dalam buah kelapa tersebut. Cara menggunakan: Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

6. Sakit waktu haid. Bahan: 1 gelas air kelapa hijau dan 1 potong gula aren. Cara membuat: Kedua bahan tersebut dicampur dan diaduk sampai merata. Cara menggunakan: Diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore, selama 3 hari berturut-turut.

7. Influenza. Bahan 1/4 butir buah kelapa dan sepotong kencur sebesar ibu jari. Cara membuat: Buah kelapa dan kencur diparut. Kedua bahan tersebut dicampur merata, tambahkan 1 gelas air masak. Peras, ambil airnya. Cara menggunakan: Diminum 1 kali sehari.

8. Morbili. Bahan: 2 helai daun kelapa kering, 1/2 genggam daun korokot, 1/2 rimpang dringo bengle, 1/2 genggam daun petai cina, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat: Semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus. Cara mengunakan: Digunakan sebagai bedak untuk seluruh tubuh.

9. Cacing kremi. Bahan: 1/4 butir buah kelapa dan 1 buah wortel. Cara membuat: Buah kelapa dan wortel diparut. Kedua bahan tersebut dicampur, tambahkan 1 gelas air. Peras, saring airnya. Cara menggunakan: Diminum malam hari menjelang tidur.

10. Gigi Berlubang. Bahan: Tempurung (batok). Cara membuat: Tempurung kelapa dibakar dan minyak yang keluar di pinggir api diambil dengan kapas yang digulung sebesar lubang gigi. Cara menggunakan: Dimasukkan ke dalam lubang gigi yang sakit.

11. Uban. Bahan: 1/2 butir buah kelapa tua, air buah kelapa itu sendiri. Cara membuat: Buah kelapa diparut dan diperas dengan air kelapa itu sendiri untuk diambil santannya. Beri garam secukupnya, aduk sampai rata, kemudian diembunkan semalam di luar rumah. Cara menggunakan: Sebagian dari santan tersebut digunakan untuk mengurut kulit kepala yang beruban, biarkan 10-15 menit. Sebagian lagi dipergunakan untuk keramas secara teratur 3 hari sekali.

12. Ketombe. Bahan: 1/2 butir buah kelapa tua, 1,5 gelas air kelapa, dan 1/4 buah nanas. Cara membuat: Buah kelapa dan nanas diparut untuk diambil airnya. Semua bahan tersebut dicampur sampai merata, lalu saring. Cara menggunakan: Gunakan untuk keramas 5 hari sekali.

Bahan Makanan Pengusir Gatal

Kompas.com - Gatal-gatal di kulit akibat gigitan serangga, alergi, obat-obatan, dan sebagainya, bisa coba dihilangkan dengan aneka cara alami ini:

- Mandi susu. Campurkan oatmeal ke dalam susu evaporasi (susu yang sudah dikurangi kadar airnya_ dan gunakan untuk mandi. Oatmeal (1-2 mangkuk kecil) juga bisa dicampur dengan air hangat dalam bak berendam. Susu bekerja cukup baik untuk mengusir gatal-gatal di kulit dan membuat kulit lebih halus.

- Baking soda (sekitar 1 mangkuk kecil) juga bisa dicampurkan ke dalam bak mandi berisi air hangat untuk mengurangi gatal-gatal akibat iritasi, gigitan serangga, sengatan lebah, dan lainnya. Berendamlah sekitar 30-60 menit. Untuk luka sedikit di kulit, campurkan tiga bagian baking soda dengan satu bagian air, lalu oleskan pasta ini ke area yang gatal. Namun, jangan lakukan hal ini jika kulit terluka.

- Oleskan air perasan lemon ke bagian tubuh yang gatal, biarkan hingga kering. Jeruk mengandung bahan anestetik dan antiradang yang ampuh mengatasi gatal-gatal.

- Oleskan daging tanaman lidah buaya ke tubuh yang gatal. Zat dalam lidah buaya tak hanya bisa mengatasi luka bakar, tapi juga gatal-gatal.

- Mandi dengan air yang dibubuhi minyak pepermint. Untuk area yang sedikit, seduh daun mint dan gunakan airnya untuk membasuh bagian tubuh yang gatal, atau celupkan kain bersih ke air seduhan daun mint kemudian kompreskan ke bagian tubuh yang gatal.

Daun mint mengandung mentol yang bersifat anestetik dan antiradang. Asam rosmarinik di dalamnya juga bersifat antiradang yang mudah diserap ke dalam kulit.

- Tambahkan dua sendok makan cuka apel ke dalam air mandi dan gatal-gatal pun akan berkurang.

- Kompres bagian yang gatal-gatal dengan kompres dingin.